Apa yang Salah sih Antara Pemerintah, DPR, dan Rakyat
Penundaan naiknya harga BBM pada
waktu kemaren sungguh sangat ironis sekali, kenapa? “kata salah satu mahasiswa
Swasta di Depok. Pertama pemerintah salah menulis. Subsidi BBM hanyak untuk “rakyat MISKIN”. Mungkin apa karena
mahasiswa ini kritis, dengan seletukan yang dalem. Pak pemerintah dan anggota
DPR yang disana kami sedikit kecewa dengan kata-kata bapak di Spanduk besar
yang dipajang diSPBU Pertamina dimana-mana. Kenapa? Karena subsidi itu buat “RAKYAT” mau dia miskin mau dia kaya. Intinya
buat RAKYAT. Tapi kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu tidak tau tata kerama kata
perkata, gimana nanti rakyat kita ada kesenjangan social pak!. Dimana sopan
santunmu, mungkin sebaiknya kata-katanya begini. “ Kami sangat berterima kasih buat para konsumen agar mengurangi atau
tidak memakai BBM jenis Premiun, kerena kita harus menghormati para pekerja
keras bangsa kita yang kurang beruntung dari kita, agar beliau dapat menikmati
BBM jenis Premium.” yah walupun kata-katanya kurang menarik namun ada
tatakerama menurut para pemerhati pemerintah dan anggota DPR yang masih di
bangku sekolah.
Jujur sih, sebenarnya penulis tidak
terlalu suka BBM naik, namun jikalau naiknya BBM sebanding dengan naiknya juga
Upah Minimum Pekerja. Ini apa? “TIDAK”
celetuk anggota komunitas Pemuda-Pemudi(CPP) di kampus. Yah mau gimana lagi
APBN Negara kita carut marut sekali, dan sangat tidak efisien lagi untuk
dikatakan Negara kaya raya. Yah setidaknya sumber daya alam kita kaya.
Insyaallah kita dan Negara kita
makmur untuk kedepannya, akan tetapi kita sebagai generasi bangsa Indonesia yah
hanya bisa berdoa dan berusaha. Pernah penulis dengar celotehan dari tokoh
masyarakat Terogong yang bernama Bapak Alm. H. M. Nasir “Bangsa ini akan maju
jika kita mempelajari sejarah, agar kejelekan dimasa lalu tidak akan terulang
digenerasi yang akan datang. Dan majunya bangsa ini ada di tangan para generasi
muda kita yangmempunya iman dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar